Toddler.ID – 20 Tips yang Terbukti Berhasil Mengajarkan Toddler Berbagi, Berbagi adalah salah satu keterampilan sosial yang penting untuk dipelajari sejak usia dini. Bagi toddler, konsep berbagi bisa menjadi tantangan besar karena pada tahap ini, mereka sedang belajar tentang kepemilikan dan sering kali masih egosentris. Namun, mengajarkan anak untuk berbagi memiliki banyak manfaat, termasuk mengembangkan empati, keterampilan sosial, dan membangun hubungan yang positif dengan orang lain. Berikut ini adalah beberapa tips yang terbukti berhasil untuk mengajarkan toddler berbagi.
20 Tips yang Terbukti Berhasil Mengajarkan Toddler Berbagi
1. Memberikan Contoh Berbagi
Anak-anak belajar dari apa yang mereka lihat. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memberikan contoh berbagi dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, saat makan, tawarkan sebagian makanan Anda kepada anak dan jelaskan bahwa berbagi membuat kita merasa baik. Tunjukkan juga sikap berbagi dengan anggota keluarga lain, seperti berbagi alat tulis atau mainan.
2. Menggunakan Permainan dan Aktivitas Bergiliran
Permainan dan aktivitas bergiliran adalah cara yang efektif untuk mengajarkan anak tentang berbagi. Bermain permainan papan atau kartu yang melibatkan bergiliran dapat membantu anak memahami bahwa semua orang mendapat kesempatan. Aktivitas ini juga mengajarkan anak untuk menunggu giliran dan menghargai giliran orang lain.
3. Memberikan Pujian dan Penghargaan
Memberikan pujian dan penghargaan saat anak menunjukkan sikap berbagi adalah cara yang efektif untuk memperkuat perilaku positif. Pujian harus spesifik, misalnya “Mama senang kamu mau berbagi mainan dengan adik!” Penghargaan bisa berupa stiker, waktu bermain tambahan, atau aktivitas spesial yang disukai anak. Ini membantu anak merasa dihargai dan termotivasi untuk terus berbagi.
4. Membaca Buku tentang Berbagi
Buku cerita adalah alat yang sangat baik untuk mengajarkan nilai-nilai kepada anak, termasuk berbagi. Pilih buku yang menyoroti pentingnya berbagi dan bagaimana karakter dalam cerita belajar untuk berbagi dengan teman-teman mereka. Diskusikan cerita tersebut dengan anak setelah membaca untuk memastikan mereka memahami pesan yang disampaikan.
5. Mengajarkan Konsep Empati
Mengajarkan empati kepada anak dapat membantu mereka memahami pentingnya berbagi. Jelaskan kepada anak bagaimana perasaan orang lain ketika mereka berbagi. Misalnya, jika anak berbagi mainan dengan temannya, jelaskan bahwa temannya merasa senang dan bersyukur. Ini membantu anak memahami bahwa berbagi dapat membuat orang lain bahagia.
6. Menggunakan Metode Time-Out
Jika anak menunjukkan perilaku yang tidak mau berbagi, metode time-out bisa digunakan sebagai alat untuk membantu mereka merenung. Tempatkan anak di tempat yang tenang selama beberapa menit untuk memberi mereka waktu merenung. Setelah waktu habis, jelaskan mengapa mereka ditempatkan dalam time-out dan bagaimana mereka bisa bersikap lebih baik di masa mendatang.
7. Menggunakan Permainan Peran
Permainan peran adalah cara yang menyenangkan untuk mengajarkan berbagi. Gunakan boneka tangan atau mainan untuk bermain peran dan tunjukkan situasi di mana karakter dalam permainan harus berbagi. Misalnya, buatlah cerita tentang dua boneka yang berbagi makanan atau mainan. Ini membantu anak memahami konsep berbagi dalam konteks yang mudah dipahami.
8. Mengatur Ekspektasi
Mengatur ekspektasi anak adalah langkah penting dalam mengajarkan berbagi. Jelaskan kepada anak apa yang diharapkan saat bermain dengan teman atau saudara. Misalnya, sebelum bermain, katakan “Kamu dan adik harus berbagi mainan ini. Kita harus bergiliran ya.” Mengatur ekspektasi sejak awal membantu anak memahami aturan dan mengurangi konflik.
9. Memberikan Aktivitas yang Memerlukan Kerjasama
Libatkan anak dalam aktivitas yang memerlukan kerjasama dan berbagi. Misalnya, ajak anak untuk membangun menara dari balok bersama-sama atau menyusun puzzle besar. Aktivitas ini mengajarkan anak bahwa bekerja sama dan berbagi tugas dapat menghasilkan sesuatu yang menyenangkan dan memuaskan.
10. Menggunakan Alat Bantu Visual
Alat bantu visual seperti jadwal harian atau kartu tugas dapat membantu anak memahami urutan aktivitas dan kapan mereka harus berbagi. Misalnya, buatlah jadwal harian dengan gambar yang menunjukkan waktu bermain, makan, dan tidur. Ini membantu anak mengembangkan pengertian tentang waktu dan berbagi.
11. Mengajarkan Anak Mengungkapkan Perasaan
Ajarkan anak untuk mengungkapkan perasaan mereka saat mereka merasa sulit untuk berbagi. Misalnya, jika anak tidak mau berbagi mainan karena takut rusak, bantu mereka untuk mengatakan “Aku takut mainanku rusak.” Ini membantu anak belajar mengkomunikasikan perasaan mereka dan mencari solusi bersama.
12. Melibatkan Anak dalam Pengambilan Keputusan
Melibatkan anak dalam pengambilan keputusan yang memerlukan pertimbangan berbagi adalah cara lain untuk mengajarkan konsep ini. Misalnya, jika anak ingin membawa mainan ke taman bermain, diskusikan bersama apakah mainan tersebut bisa dibagi dengan teman-teman. Ini membantu anak belajar mempertimbangkan orang lain dalam pengambilan keputusan.
13. Menggunakan Timer
Menggunakan timer adalah cara yang efektif untuk membantu anak belajar berbagi. Misalnya, jika dua anak ingin bermain dengan mainan yang sama, setel timer dan beri tahu mereka bahwa mereka harus bergiliran menggunakan mainan tersebut. Timer memberikan anak representasi visual dari berapa lama mereka harus menunggu, sehingga membantu mereka memahami dan menerima waktu tunggu.
14. Memberikan Aktivitas Alternatif
Memberikan aktivitas alternatif saat anak harus berbagi bisa membantu mengalihkan perhatian mereka dari rasa tidak ingin berbagi. Misalnya, jika anak harus berbagi mainan dengan saudara, berikan mereka aktivitas lain yang menarik untuk dilakukan sementara mereka menunggu giliran. Ini membantu mereka tetap terhibur dan mengurangi konflik.
15. Melatih Kesabaran
Kesabaran adalah kunci dalam belajar berbagi. Ajarkan anak untuk menunggu giliran dan menghargai waktu tunggu. Gunakan permainan dan aktivitas yang melibatkan bergiliran, seperti bermain papan permainan atau bergantian menggunakan mainan. Ini mengajarkan anak bahwa semua orang mendapat kesempatan dan bahwa mereka harus menunggu giliran mereka dengan tenang.
16. Menunjukkan Sikap Tenang dan Positif
Menunjukkan sikap tenang dan positif saat mengajarkan berbagi dapat membantu anak belajar untuk meniru sikap tersebut. Jika orang tua menunjukkan ketenangan dan sikap positif saat mengatasi konflik berbagi, anak akan belajar untuk mengatasi rasa tidak ingin berbagi dengan cara yang sama.
17. Menggunakan Aktivitas Kreatif
Aktivitas kreatif seperti menggambar, mewarnai, atau membuat kerajinan tangan bisa membantu anak mengalihkan perhatian mereka dan melatih berbagi. Misalnya, ajak anak untuk membuat gambar bersama dan bergantian menggunakan alat gambar. Aktivitas ini membutuhkan kerjasama dan berbagi alat, sehingga membantu anak belajar berbagi dengan cara yang menyenangkan.
18. Mengajarkan Konsep Kepemilikan dan Penggunaan Bersama
Ajarkan anak tentang konsep kepemilikan dan penggunaan bersama. Misalnya, jelaskan bahwa beberapa mainan adalah milik mereka, tetapi mainan lain adalah untuk digunakan bersama. Ini membantu anak memahami bahwa ada benda yang harus dibagi dengan orang lain dan bahwa itu adalah hal yang normal dan positif.
19. Menggunakan Cerita dan Pengalaman Nyata
Gunakan cerita dan pengalaman nyata untuk mengajarkan berbagi. Misalnya, ceritakan pengalaman Anda saat kecil tentang bagaimana berbagi mainan dengan saudara atau teman. Ini membantu anak memahami bahwa berbagi adalah bagian dari kehidupan sehari-hari dan bahwa semua orang melakukannya.
20. Mengajarkan Anak untuk Memberi
Mengajarkan anak untuk memberi adalah cara yang baik untuk mengajarkan berbagi. Ajak anak untuk memberikan sebagian mainan atau pakaian yang tidak lagi mereka gunakan kepada anak-anak yang membutuhkan. Ini membantu anak memahami bahwa berbagi tidak hanya tentang memberikan kepada teman, tetapi juga tentang membantu orang lain yang kurang beruntung.
Kesimpulan
Mengajarkan toddler untuk berbagi memerlukan kesabaran, konsistensi, dan pendekatan yang positif. Dengan memberikan contoh berbagi, menggunakan permainan dan aktivitas bergiliran, serta memberikan pujian dan penghargaan, orang tua dapat membantu anak mengembangkan keterampilan sosial yang penting ini. Selain itu, melibatkan anak dalam pengambilan keputusan, menggunakan alat bantu visual, dan mengajarkan empati juga dapat memperkuat pemahaman anak tentang pentingnya berbagi. Dengan berbagai langkah praktis ini, anak akan belajar bahwa berbagi adalah hal yang positif dan dapat membantu mereka membangun hubungan yang lebih baik dengan orang lain.