Toddler.ID – 18 Langkah Praktis Mendidik Toddler Menjadi Lebih Sabar, Kesabaran adalah salah satu kualitas penting yang perlu diajarkan sejak dini kepada anak-anak. Bagi toddler, belajar sabar bisa menjadi tantangan karena mereka masih dalam tahap perkembangan di mana mereka menginginkan segala sesuatunya segera. Namun, dengan pendekatan yang tepat, orang tua dapat membantu anak mereka mengembangkan kesabaran. Berikut adalah langkah-langkah praktis yang bisa diambil oleh orang tua untuk mendidik toddler menjadi lebih sabar.
18 Langkah Praktis Mendidik Toddler Menjadi Lebih Sabar
1. Memberikan Contoh Kesabaran
Anak-anak belajar dari apa yang mereka lihat, bukan hanya dari apa yang mereka dengar. Oleh karena itu, orang tua harus memberikan contoh kesabaran dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, jika Anda harus menunggu dalam antrean, tunjukkan sikap tenang dan positif. Jelaskan kepada anak bahwa menunggu adalah bagian dari kehidupan sehari-hari dan bahwa semua orang harus melakukannya.
2. Menggunakan Permainan Menunggu
Permainan menunggu dapat menjadi cara yang menyenangkan dan efektif untuk mengajarkan kesabaran kepada anak. Contoh permainan ini adalah bermain “Simon Says,” di mana anak harus menunggu instruksi sebelum bertindak. Permainan ini mengajarkan anak untuk mendengarkan dan menunggu dengan tenang.
3. Membuat Jadwal dan Rutinitas
Jadwal dan rutinitas membantu anak merasa lebih aman dan tahu apa yang diharapkan. Ketika anak tahu bahwa ada waktu tertentu untuk bermain, makan, dan tidur, mereka akan lebih mudah menunggu giliran mereka. Rutinitas juga membantu anak belajar konsep waktu, yang merupakan komponen penting dari kesabaran.
4. Menggunakan Timer
Menggunakan timer adalah cara yang efektif untuk membantu anak belajar menunggu. Misalnya, jika anak harus menunggu selama lima menit, setel timer dan tunjukkan kepada mereka. Timer memberikan anak representasi visual dari berapa lama mereka harus menunggu, sehingga membantu mereka memahami dan menerima waktu tunggu.
5. Memberikan Penjelasan yang Sederhana
Anak-anak sering kali lebih mudah menunggu jika mereka mengerti alasannya. Berikan penjelasan yang sederhana dan sesuai usia mengapa mereka harus menunggu. Misalnya, jika mereka harus menunggu makanan siap, jelaskan bahwa memasak memerlukan waktu agar makanannya enak dan sehat.
6. Mengajarkan Teknik Pernapasan
Teknik pernapasan dapat membantu anak menenangkan diri saat mereka merasa tidak sabar. Ajarkan anak untuk mengambil napas dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan saat mereka merasa gelisah atau marah. Ini adalah keterampilan yang tidak hanya membantu dengan kesabaran, tetapi juga mengajarkan anak cara mengelola emosi mereka.
7. Menggunakan Cerita dan Buku
Buku dan cerita adalah alat yang sangat baik untuk mengajarkan nilai-nilai kepada anak, termasuk kesabaran. Pilih buku cerita yang menyoroti pentingnya kesabaran dan bagaimana karakter dalam cerita belajar untuk menunggu dengan tenang. Diskusikan cerita tersebut dengan anak setelah membaca untuk memastikan mereka memahami pesan yang disampaikan.
8. Memberikan Pujian dan Penghargaan
Memberikan pujian dan penghargaan saat anak menunjukkan sikap sabar adalah cara yang efektif untuk memperkuat perilaku tersebut. Pujian harus spesifik, misalnya “Mama senang kamu bisa menunggu dengan tenang tadi!” Penghargaan bisa berupa stiker, waktu bermain tambahan, atau aktivitas spesial yang disukai anak.
9. Melatih Menunggu dalam Aktivitas Sehari-hari
Libatkan anak dalam aktivitas sehari-hari yang membutuhkan kesabaran. Misalnya, ajak mereka membantu menanam tanaman dan jelaskan bahwa mereka harus menunggu tanaman tumbuh. Aktivitas seperti memasak bersama juga mengajarkan anak bahwa hasil akhir memerlukan waktu dan usaha.
10. Mengajarkan Konsep Giliran
Mengajarkan anak untuk menunggu giliran adalah bagian penting dari belajar sabar. Gunakan permainan dan aktivitas yang melibatkan bergiliran, seperti bermain papan permainan atau bergantian menggunakan mainan. Ini mengajarkan anak bahwa semua orang mendapat kesempatan dan bahwa mereka harus menunggu giliran mereka dengan tenang.
11. Menggunakan Metode Time-Out
Jika anak menunjukkan perilaku tidak sabar yang ekstrem, metode time-out bisa digunakan sebagai alat untuk membantu mereka menenangkan diri. Tempatkan anak di tempat yang tenang selama beberapa menit untuk memberi mereka waktu merenung. Setelah waktu habis, jelaskan mengapa mereka ditempatkan dalam time-out dan bagaimana mereka bisa bersikap lebih sabar di masa mendatang.
12. Melibatkan Anak dalam Pengambilan Keputusan
Melibatkan anak dalam pengambilan keputusan yang memerlukan pertimbangan waktu adalah cara lain untuk mengajarkan kesabaran. Misalnya, jika anak ingin pergi ke taman, ajak mereka merencanakan kapan waktu terbaik untuk pergi. Diskusikan langkah-langkah yang perlu dilakukan sebelum bisa pergi, seperti menyelesaikan tugas atau makan terlebih dahulu.
13. Menggunakan Alat Bantu Visual
Alat bantu visual seperti kartu tugas atau jadwal harian dapat membantu anak memahami urutan aktivitas dan kapan mereka harus menunggu. Misalnya, buatlah jadwal harian dengan gambar yang menunjukkan waktu bermain, makan, dan tidur. Ini membantu anak mengembangkan pengertian tentang waktu dan menunggu.
14. Memberikan Aktivitas Alternatif
Memberikan aktivitas alternatif saat anak harus menunggu bisa membantu mengalihkan perhatian mereka dari rasa tidak sabar. Misalnya, jika anak harus menunggu di dokter, bawa mainan atau buku favorit mereka untuk dimainkan selama menunggu. Ini membantu mereka tetap tenang dan terhibur.
15. Melatih Empati
Mengajarkan empati kepada anak dapat membantu mereka memahami pentingnya menunggu dan kesabaran. Jelaskan kepada anak bahwa orang lain juga perlu waktu untuk menyelesaikan sesuatu. Misalnya, jika mereka harus menunggu saudara mereka selesai bermain dengan mainan, jelaskan bahwa saudaranya juga perlu waktu untuk menikmati mainan tersebut.
16. Mengatur Ekspektasi
Mengatur ekspektasi anak adalah langkah penting dalam mengajarkan kesabaran. Jelaskan kepada anak apa yang akan terjadi dan berapa lama mereka harus menunggu. Jika mereka tahu apa yang diharapkan, mereka akan lebih mudah menunggu dengan tenang.
17. Menunjukkan Sikap Tenang dan Positif
Menunjukkan sikap tenang dan positif saat anak harus menunggu dapat membantu mereka belajar untuk meniru sikap tersebut. Jika orang tua menunjukkan ketenangan dan sikap positif, anak akan belajar untuk mengatasi rasa tidak sabar dengan cara yang sama.
18. Menggunakan Aktivitas Kreatif
Aktivitas kreatif seperti menggambar, mewarnai, atau membuat kerajinan tangan bisa membantu anak mengalihkan perhatian mereka dan melatih kesabaran. Aktivitas ini membutuhkan waktu dan usaha, sehingga membantu anak belajar untuk menikmati proses dan menunggu hasil akhirnya.
Kesimpulan
Mengajarkan kesabaran kepada toddler memerlukan kesabaran dan konsistensi dari orang tua. Dengan menggunakan berbagai langkah praktis seperti memberikan contoh, menggunakan permainan menunggu, membuat jadwal dan rutinitas, serta memberikan pujian dan penghargaan, orang tua dapat membantu anak mengembangkan kesabaran. Aktivitas sehari-hari yang melibatkan menunggu, seperti memasak atau menanam tanaman, juga dapat menjadi kesempatan untuk mengajarkan nilai-nilai kesabaran kepada anak. Dengan demikian, anak akan tumbuh menjadi individu yang lebih sabar, mampu mengelola emosi mereka, dan siap menghadapi tantangan di masa depan.